Selasa, 17 Oktober 2023

Optimisme Partai Gerindra Kepri akan Meraih 1 kursi untuk DPR RI


SAYA OPTIMIS : Partai Gerindra Kepri akan Meraih 1 kursi untuk DPR RI


Optimisme adalah suatu sikap atau keyakinan yang terbentuk dari proses menduga (prediksi) sesuatu yang akan datang. Sikap ini tentu berbeda-beda kadarnya pada masing-masing orang. Terentang mulai dari yang sangat optimis, hingga yang sangat tidak optimis atau sikap pesimis. Namun pembentukannya melalui proses tahapan yang sama. Yaitu, pertama adanya Kumpulan informasi, data dan fakta yang dimapping sebagai potensi-potensi yang bersifat indikatif. Kedua, adanya analisa yang menggunakan metoda atau Teknik (tools) tertentu hingga sampai di suatu pembentukan sikap, memprediksi tentang sesuatu. Proses tahapan ini yang membedakan antara sikap yang berharap yang didasarkan atas keyakinan atas seperangkat nilai-nilai dan prinsip-prinsip dengan optimisme.

Faktor persiapan atau konsolidasi adalah factor yang menentukan hasil dari suatu kontestasi. Tingkat persiapan atau konsolidasi inilah yang menentukan, apakah parpol peserta Pemilu, khususnya di Kepri berhasil meraih dukungan suara yang signifikan untuk memenangkan perebutan kursi DPR RI di Pemilu 2024 ini. Paling tidak atau sedikitnya ada 4 (empat) jenis konsolidasi yang mesti kita pertimbangkan untuk memprediksi sikap optimis ini. Konsolidasi organisasi kelembagaan partai, konsolidasi Pengurus, Konsolidasi kebijakan, Program dan kegiatan dan, konsolidasi Keanggotaan partai. Namun dikesempatan ini saya hanya akan meletakkan factor konsolidasi Keanggotaan partai sebagai dasar proyeksi sikap optimisme saya. Dikesempatan berikutnya nanti akan kita bahas tiga konsolidasi lainnya di ruang Blog saya ini.

Keanggotaan partai dimaksud adalah keanggotaaan aktif, secara formil tercatat sebagai Anggota dan pemegang Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai. Mereka adalah WNI berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Persyaratan keanggotaan partai ini secara rinci dan jelas di atur dalam pasal 1, dan pasal 2, pasal 3 dan pasal 4 untuk hak dan kewajiban serta berakhirnya keanggotaan sebagaimana diatur dalam  Anggaran Rumah Tangga (ART) Partai Gerindra. Selain Anggota, juga dikenal istilah Kader partai. Yaitu, anggota partai Gerindra yang telah mendapatkan Pendidikan dan pelatihan kader.

Besaran keanggotaan suatu partai bukan saja menentukan untuk penguatan party ID atau eksistensi keberadaannya di partai, tapi juga berpengaruh terhadap besaran constituent atau warga pemilih yang memberikan dukungan suaranya pada kontestasi pemilu. Meski dalam UU/7/2017 tentang Pemilu, besaran keanggotaan partai hanya dipersyaratkan sebesar satu permil dari jumlah penduduk, namun Partai Gerindra memiliki keanggotaan partai yang tercatat secara resmi lewat KTA berjumlah jauh lebih besar dari persyaratan verifikasi parpol sebagaimana ditentukan dalam peraturn perundang-undangan. Jadi untuk DPR RI Dapil Kepri yang berpenduduk 2.055.278  orang, maka persyaratan minimal keanggotaan partai yag dibutuhkan hanya sebesar 2.055. Jumlah keanggotaan minimal ini adalah akumulasi dari pesyaratan yang sama dari 7 Kab/Kota sesuai porsi jumlah penduduknya masing-masing. Untuk nasional misalnya, jumlah penduduk Indonesia tahun 2023 adalah 278,69 juta jiwa,maka setiap parpol untuk lolos ferivikasi cukup beranggotakan sebanyak 278 ribu. Berikut disajikan perkembangan jumlah Anggota Partai Gerindra :

KEANGGOTAAN

PERKEMBANGAN PER TAHUN

2014

2019

2021

2022

2023

LAKI-LAKI

Prosentase

5.561.594

66%

9.416.773

66%

13.477.773

65%

14.323.979

65%

14.670.185

65%

PEREMPUAN

Prosentase

2.802.261

34%

4.857.342

34%

7.236.603

35%

7.663.894

35%

7.941.185

35%

JUMLAH

8.363.855

14.274.115

20.714.376

21.987.873

22.611.370

PEROLEHAN SUARA PEMILU DAN KURSI DPR RI

14.760.371

 

 

73 kursi

17.596.839

 

 

78 kursi

 

 

 

Sumber : diolah dari https://gerindra.id/statistik-keanggotaan-partai-gerindra/

Trend perkembangan data jumlah Anggota Partai Gerindra terus meningkat pesat. Kurve perkembangannya masih terus menanjak dari tahun ke tahun dan diperkirakan masih belum mencapai titik puncak tertingginya. Perkembangan ini berkorelasi positif terhadap perolehan suara Partai Gerindra dari priode ke priode Pemilu. Pada Pemilu 2014 lalu, perolehan suara Partai Gerindra 14.760.371 atau 11,81 persen suara dengan 73 kuri. Di Tahun 2014 tersebut tercatat jumlah anggota partai Gerindra sebesar 8.363.855 anggota. Sedang pada Pemilu 2019, perolehan suara Gerindra adalah 17.596.839 atau 12,57% dengan 78 kursi. Jumlah keanggotaan partai di tahun 2019 adalah sebesar 14.274.115. Raihan suara di 2019 ini sekaligus menaikan peringkat Gerindra ke rangking kedua menggeser Partai Golkar. Meskipun dari perolehan kursi Partai Golkar masih mengungguli Gerindra, namun dalam konteks perolehan suara, Gerindra lebih tinggi. Perolehan kursi dan sebarannya di semua Dapil Pemilu, sesungguhnya terkait dengan strategi dan penataan penempatan Caleg-caleg yang berkontestasi sesuai dengan karakteristik Dapil masig-masing. Hal ini, sama dengan pelatih suatu kesebelasan menata, mengatur strategi formasi para pemain kesebelasannya sesuai dengan pemetaan kekuatan lawan yang dihadapi di suatu pertandingan sepak bola. Adapun sesuai dengan judul di atas, maka besaran keanggotaan partai yang menjadi tolok ukur untuk memprediksi  optimmisme kita akan adanya kenaikan perolehan suara Gerindra pada 2024 nanti, dimana untuk Dapil Provinsi Kepri dengan alokasi 4 (empat) kursi, maka target adanya kenaikan peringkat perolehan suara di Kepri sudah pasti akan berdampak terhadap perolehan kursi.

Besaran Keanggotaan Partai dan Prediksi Suara

Data table di atas yang memaparkan perkembangan jumlah anggota partai dan perolehan suara dan kursi DPR RI hasil Pemilu, dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, Jumlah keanggotaan partai Gerindra dari tahun ke tahun selalu bertambah secara signifikan. Kurve perkembangan mengikuti pola menanjak (upward-sloping) yang berarti belum berhenti dan belum di titik puncaknya. Kedua, perkembangan jumlah anggota partai berkorelasi positif dengan jumlah perolehan suara Gerindra di Pemilu 2014 dan 2019. Ketiga, Perkembangan jumlah anggota partai masih bisa lebih dimaksimumkan lagi dari jenis keanggota gender atau dari Keanggotaan Perempuan. Segment keanggotaan partai ini sekaligus menghipotesiskan bahwa pemilih Gerindra lebih didominasi dari golongan pemilih laki-laki. Keseimbangan constituent pemilih gender untuk Partai Gerindra adalah peluang memaksimumkan perolehan suara Pemilu 2024. Keempat, jumlah suara hasil pemilu yang didapat Gerindra selalu lebih besar dari jumlah anggota partai di dua priode pemilu. Selisih jumlah suara dan jumlah anggota partai ada di kisaran 6,4 juta pada pemilu 2014 dan 3,3 juta pada pemilu 2019. Selisih jumlah yang semakin mengecil ini mengindikasi berjalannya hukum “Zero Sum Game” dalam perebutan suara di contest electoral. Jika data anggota partai di tahun 2023 ini tercatat 22.611.370 anggota dan mengikuti trend pemilu 2014 dan 2019, maka di prediksi perolehan suara partai Gerindra di Pemilu 2024 nanti akan berada dikisaran 23 juta hingga 26 juta suara. Jumlah ini hampir menyentuh batas capaian yang di peroleh PDIP sebagai juara di pemilu 2019 dengan jumlah suara PDIP 27.503.961 suara atau 19,33% dan perolehan 128 kursi DPR RI. Mengikuti hukum zero sum game, maka memprediksi perolehan 26 jutaan suara untuk Gerindra akan memastikan juga pergeseran ranking, dimana Gerindra akan berada di ranking pertama pada Pemilu 2024 nanti.

Coblos Tanda Gambar, Anggota Partai dan Coat Tail Effect.

Gambaran yang didapat dari table di atas menjelaskan betapa keanggotaan formil partai begitu pentingnya bukan semata memperkuat party ID Gerindra namun keanggotaan dimaksud akan menjadi basis perkaderan. “Mengkapitalisasi” Keanggotaan dan Kader Partai ini untuk politik electoral akan berdampak terhadap besaran pemilih loyal, pemilih militant yang terlihat dari proporsi pencoblosan tanda gambar di kertas suara Pileg 2024 nanti. Sebagai gambaran besaran coblos tanda gambar ini, berikut disajikan data Pileg 2019 di Dapil Kepri sebagai berikut :

 

No.

 

PARPOL

Coblos Tanda Gambar

 

%

Coblos Nama Caleg

 

%

Jumlah perolehan suara

1.

P. Gerindra

24.733

31,79

53.065

68,21

77.798

2.

P. GolKar*

    20.641

11,09

  153.357

88,91

   173.998

3.

PDIP*

    39.471

26,51

  109.416

73,49

148.887

4.

P. NasDem*

   110.000

10,82

    13.341

89,18

   123.341

5.

PAN*

    91.232

9,91

    10.033

90,09

    101.265

6.

P K S

    16.997

16,99

    63.348

83,01

      80.345

7.

P. DEMOKRAT

   13.348

17,36

    63.536

82,64

      63.536

8.

P K B

    10.214

29,74

    24.128

70,26

     34.342

Ket. : Tanda Bintang adalah partai yang mendapat kursi untuk DPR RI dapil Kepri.

Perolehan suara Partai Gerindra sebesar 77.798 untuk Pileg DPR RI di atas menempatkan diposisi ranking ke 6 dari 4 alokasi kursi yang tersedia. Disaat yang sama hasil Pilpres mencatat pasangan Prabowo-Sandiaga mendapatkan 465.551 suara dan hanya kalah tipis dari pasangan Jokowi-Makruf yang memperoleh 550.692 suara. Tabel di atas memperlihatkan, bahwa untuk hasil Pileg ada 31,79% suara yang mencoblos tanda gamar partai. Ratio coblos tanda gampar partai yang diperoleh Partai Gerindra ini adalah ratio tertinggi dibandingkan misalnya PDIP yang 26,51% atau PKS yang hanya 16,99% sebagai partai yang sering menyebut dirinya sebagai partai kader. Sebaran suara Partai Gerindra Kepri yang berasal dari suara coblos gambar partai yang terbesar di Kota Tanjungpinang 40,47%, Kabupaten Bintan dan Lingga 38%, Kota Batam 31,14%.   Pelajaran yang dapat ditarik dari pemaparan table di atas adalah bahwa pada Pileg 2019 lalu Partai Gerindra belum mampu memanfaatkan jumlah keanggotaan partai yang besar dan berlimpahnya coat tail effect dari Capres Prabowo. Coat tail effect pencapresan justeru dinikmati oleh parpol koalisi saat itu yakni PAN yang berhasil mendapat kursi terakhir dan PKS kandidat yang berada di ranking 5. Bahwa jumlah keanggotaan partai saat ini  sudah nyaris dua kali lipat dibanding tahun 2019 lalu. Jika di 2019 jumlah keanggotaan partai 14.274.115, maka pada 2023 telah meningkat menjadi 22.611.370. Dengan asumsi bahwa peningkatan dan distribusi penyebaran yang merata juga terjadi di Provinsi Kepri, maka pileg di Pemilu 2024 ini memberikan peluang besar bagi partai Gerindra untuk merebut 1 kursi. Terlebih lagi dinamika pencapresan yang terjadi saat ini dimana elektabilitas Prabowo berada di peringkat teratas dipastikan memberikan kelimpahan berkah (coat tail effect) bagi Caleg-caleg yang diajukan untuk dapil Kepri. Atas dasar pemikiran inilah yang menguatkan saya untuk optimis bahwa Pileg 2024 ini Partai Gerindra Kepri akan sukses meraih satu kursi untuk DPR RI.

 

Tanjungpinang, 16 Oktober 2023

Caleg DPR RI Dapil Kepri

ANDY ANHAR CHALID

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PODCAST ANDY ANHAR CHALID