Mantan Ketua DPRD Kabupaten Kepri Beri Solusi Polemik di Rempang
AlurNews.com – Mantan Ketua DPRD Kabupaten Kepri, periode
2002-2004 Andi Anhar Chalid, memberikan solusi terkait polemik agraria yang
terjadi di Pulau Rempang, Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Menurut dia, masyarakat Melayu sangat menghargai
hak-hak orang lain, akan tetapi hak mereka jangan diganggu. Masyarakat di sana
hanya ingin lahan di pesisir di Rempang.
“Tak pernah orang Melayu ini berselisih paham soal
batas atau sempadan lahan. Sejarahnya, tahun 1999, Rempang Galang ini
diserahkan ke Batam tanpa diminta dengan keinginannya saudara yang di Batam
bisa lebih cepat pembangunannya,” kata dia, Sabtu (23/9/2023).
Dari masalah yang terjadi, Andi ingin menawarkan
konsep penyelesaian masalah secara menyeluruh supaya dalam menghadapi hal ini
bisa dihentikan dengan catatan kedua belah pihak harus menang. Pemerintah
menang, masyarakat juga menang.
Dia ingin agar sempadan batas kampung tua di
Rempang diutamakan. Kalau belum ada sempadan, ia minta beri kesempatan
masyarakat di kampung-kampung tua itu melakukan pendataan lahan-lahan mereka.
“Jangan dulu pemerintah mematok lahan itu, tapi
beri kesempatan masyarakat untuk mamatok batas wilayah mereka. Pemerintah yang
ingin mematok tanah silahkan saja, akan tetapi jangan diganggu lahan yang sudah
dipatok oleh masyarakat di sana. Ini mungkin solusi yang baik untuk
masyarakat,” kata Andi.
Selain itu luas wilayah yang bakal dialihkan untuk
investasi itu ada 17.000 hektare, paling untuk penduduk di sana hanya sekitar
1.000 hektare saja. Artinya masih ada 16.000 hektare lahan lagi.
“Orang-orang yang tinggal di Rempang ini, kalau
sudah kampung mereka diamankan, mereka tak akan menggangu yang lain. Begitu
juga sebaliknya, jangan ganggu mereka,” katanya.
Berbagai perjanjian melalui lisan telah disebarkan,
Andi mau jangan hanya pemerintah buat perjanjian. Beri juga kesempatan
masyarakat itu membuat perjanjian.
Baginya, segala keinginan dari masyarakat maupun
pemerintah harus sandingkan. Kalau ada poin-poin yang belum disepakati, itu
saja yang dibahas dan jangan yang menyangkut hal-hal lain.
“Sama-sama kita menyelesaikan masalah itu. Bukan
satu pihak mengklaim begini, dan satu pihak lagi mengklaim begitu. Orang Melayu
ini tidak pernah menolak investasi, yang penting jangan mereka diusik. Sekarang
kita lihat mereka sedang terusik, mau cari makan pun terganggu. Kalau semua
berlapang dada, pasti selesai,” kata Andi. (Arjuna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar